Lompat ke isi utama

Berita

Sepuluh Hari Kelima Kampanye, 31 Pengawas Pilkada Alami Kekerasan saat Bertugas

Sepuluh Hari Kelima Kampanye, 31 Pengawas Pilkada Alami Kekerasan saat Bertugas

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Selama sepuluh hari kelima tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020, Bawaslu menemukan 31 orang pengawas pemilu/pilkada mendapat kekerasan saat menjalankan tugas. Demikian diutarakan Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu melalui melalui keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

"Selama periode 5 hingga 14 November, setidaknya 31 orang orang pengawas pemilu/pilkada di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada mendapat kekerasan saat menjalankan tugas," ujarnya.

Lelaki yang biasa disapa Afif ini engungkapkan beberapa langkah pembubaran kampanye berujung terhadap aksi kekerasan terhadap pengawas pemilu. Dia mencontohkan seperti kekerasan verbal yang diterima Panitia Pengawas Kecamatann di Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, lanjut dia, kekerasan tersebut juga berupa intimidasi atau kekerasan verbal yang dialami 19 orang pengawas pemilu dan kekerasan fisik yang dialami 12 orang pengawas. "Kekerasan dialami oleh pengawas pemilu di daerah hingga tingkat kelurahan/desa," ungkapnya.

Afif menyatakan selama periode sepuluh hari kelima tahap kampanye ini mengalami kenaikan kegiatan kampanye tatap muka atau pertemuan terbatas. Dengan begitu, dia memastikan jumlah kampanye daring (dalam jaringangan) periode ini mengalamai penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Dalam catatan Bawaslu, setidaknya ada 49 kegiatan kampanye daring yang dicatat Bawaslu terselenggara periode sepuluh hari kelima kampanye. "Jumlah itu menurun dibandingkan sepuluh hari keempat kampanye, yaitu sebanyak 56 kegiatan," bebernya.

Editor: Ranap THS