Lompat ke isi utama

Berita

Temui Presiden, Bawaslu Minta Dukungan Fasilitas Kesehatan dan Keamanan

Temui Presiden, Bawaslu Minta Dukungan Fasilitas Kesehatan dan Keamanan
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Lima pimpinan Bawaslu menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (22/9/2022). Kunjungan bertujuan untuk meminta dukungan dari Presiden Jokowi mengenai fasilitas pengawasan Pemilu Serentak 2024. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, salah satu fasilitas yang dimaksud yaitu dukungan keamanan dan fasilitas jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk semua jajaran Bawaslu. Baik yang permanen atau ad hoc. "Pak Presiden mendukung sekali untuk hal tersebut. Semoga langkah awal ini akan lebih baik lagi ke depannya,” katanya usai pertemuan. Bagja menambahkan, Bawaslu juga meminta kepada Presiden terkait dukungan keamaman. Diharapkan aparatur keamanan dapat turun melakukan pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga di daerah terpencil dan pulau terluar. Dengan dukungan fasilitas ini, pengawas pemilu dapat berkoordinasi dengan nyaman dan bekerja mengawasi proses pemilihan. “Kami meminta fasilitasi teman-teman keamanan pengawas di tempat-tempat TPS, di tempat-tempat pulau terluar dan juga terjauh. Sehingga bisa dikomunikasikan dengan kepolisian, TNI, dan juga aparat pemerintah daerah,” tuturnya. Bagja menuturkan, Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta Bawaslu independen dalam menindak pelanggaran hukum pemilu dengan terlebih dahulu mengoptimalkan berbagai langkah pencegahan. “Pak Presiden meminta bahwa Bawaslu tegas dalam melakukan penegakan hukum sehingga kemudian orang berpikir dua kali untuk melanggar ketentuan undang-undang pemilu, baik ketentuan pidana, ketentuan administrasi, maupun ketentuan etika,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Bawaslu juga mengundang Presiden untuk hadir sekaligus membuka acara Global Network on Electoral Justice (GNEJ) di Bali yang akan digelar pada 9-11 Oktober 2022. “Ini merupakan kesadaran bersama bahwa perkumpulan tribunal election di seluruh dunia akan membahas soal hukum pemilu global. Semoga presiden bisa hadir dan membuka acara tersebut,” tuturnya.