Lompat ke isi utama

Berita

Tingkatkan Integritas Penyelenggara Pemilu, Bawaslu Hadiri Penguatan Antikorupsi KPK

Tingkatkan Integritas Penyelenggara Pemilu, Bawaslu Hadiri Penguatan Antikorupsi KPK
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda hadiri kegiatan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Empat pimpinan Bawaslu menghadiri kegiatan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kegiatan yang juga dihadiri para pimpinan KPU dan DKPP ini dilaksanakan untuk meningkatkan integritas para penyelenggara pemilu dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024. Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengungkapkan lembaga pengawas pemilu terus berupaya menciptakan zona integritas, meskipun Bawaslu di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota belum terlalu lama terbentuk secara permanen. "Bawaslu Provinsi terbentuk 2012, kabupaten/kota tahun 2018, masih pendek waktu bagi Bawaslu melalukan penataan kelembagaan, akan tetapi kami mencoba menciptakan zona integritas," ujar Herwyn didampingi tiga pimpinan lain yakni Lolly Suhenty, Totok Hariyono, dan Puadi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Herwyn menuturkan Bawaslu juga senantiasa berupaya mewujudkan keterbukaan informasi publik. Saat ini Bawaslu berupaya menampilkan seluruh putusan Bawaslu baik tingkat pusat sampai kabupaten/kota supaya bisa diketahui publik. "Berikutnya kami berharap KPK dan DKPP melakukan pembinaan kepada Bawaslu," papar lelaki asal Sulawesi Utara itu. Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta mengatakan kegiatan penguatan antikorupsi ini merupakan upaya KPK dalam melakukan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan yang dilakukan lembaga antirasuah menggunakan pendekatan trisula yakni melalui pendidikan, perbaikan sistem, serta melalui penindakan (enforcement). "Seseorang yang punya integritas tinggi, ada peluang korupsi pun pasti tidak akan melakukannya. Sistem sebaik apapun kalau individunya tidak benar maka akan jebol (melakukan korupsi) juga," katanya.