Lompat ke isi utama

Berita

Allam Perkuat Pemahaman Mahasiswa Dalam The Art Of Politik : Menjadi Negarawan Melalui Pemilu yang Berintegritas

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Abdul Allam Amurllah

Malang, (Bawaslu Kabupaten Malang) – Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi, Abdul Allam Amrullah, menerima undangan sebagai narasumber dalam acara “The Art Of Politik Integritas” sebagai bentuk perayaan Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 bersama Pengamat Politik Akademisi UNIRA Malang, Dafis U.B yang diselenggarakan oleh UNIRA Malang melalui platform zoom pada Senin, 11 Desember 2023.

Hari Anti Korupsi Sedunia menjadi momentum penting untuk merefleksikan dan memperkuat komitmen bersama dalam memerangi korupsi, terutama dalam konteks pemilihan umum. Pemilu yang bersih dan bebas dari korupsi adalah pondasi utama dalam membangun tatanan politik yang adil dan transparan.

Dalam kesempatan ini, Allam berbagi pengalaman dan pandangan pribadinya mengenai pentingnya integritas dalam konteks politik. Melalui wawasan yang dimilikinya sebagai Koordinator Divisi yang berfokus pada penanganan pelanggaran diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana integritas dapat menjadi landasan utama dalam menjalankan fungsi politik secara efektif dan bertanggung jawab.

Ia mengungkapkan bahwa negara kita merupakan negara hukum, dalam konteks negara hukum landasan dalam beritindak adalah norma-norma hukum yang memang menjadi asas atau pegangan dalam bernegara. Konteks negara hukum ini, para pendiri menyepakati bahwa sistem politik di Indonesia adalah dengan sistem demokrasi dimana Pemilu sebagai saranan untuk proses pemilihan kepemimpinan.

Masyarakat juga bertanggung jawab dalam menentukan pemimpin, dimana masyarakat juga harus pandai dalam memilih.

“Pemilu harus dimaknai sebagai tahapan evaluasi, dimana jika pemimpin selama 5 tahun ini performanya kurang atau tidak amanah dan tidak menunjukan prestasi, maka evaluasinya untuk pemilu yang akan datang harus memilih pemimpin yang memenuhi persyaratan kualitas dan standar integritas yang tinggi”, ungkapnnya.

Dia menekankan bahwa jika calon pemimpin terlibat dalam praktik curang selama pemilihan umum, maka negara berisiko menghadapi konsekuensi yang merugikan. Keterlibatan pemimpin yang tidak jujur dapat membawa dampak negatif dalam pengelolaan negara, mengancam prinsip-prinsip demokrasi, dan merugikan kepentingan masyarakat.

Oleh karena itu, menjaga integritas dan kejujuran dalam pemilihan umum menjadi kunci untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat, serta dapat menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik untuk kemajuan bersama.

Allam menekankan peran aktif mahasiswa dan masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam mengawasi tahapan kampanye yang sedang berlangsung saat ini. Ia berharap mahasiwa dapat melaporkan jika ditemui praktik kecurangan, seperti money politik atau penyebaran berita palsu (hoax).

Dengan demikian, melalui keterlibatan aktif ini, mahasiswa dan masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan keberlangsungan demokrasi yang bersih dan bebas dari praktik-praktik yang dapat merusak integritas pemilu.

Allam juga menyatakan antusiasnya terhadap kegiatan semacam ini, karena menurutnya, forum diskusi seperti ini sangat dibutuhkan dan memiliki kepentingan yang besar. Ia berharap agar kegiatan semacam ini tidak hanya diadakan di lingkungan kampus, melainkan juga dapat diperluas ke berbagai ruang publik lainnya.

Keikutsertaannya sebagai narasumber diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga untuk meningkatkan kesadaran akan politik yang berintegritas di kalangan mahasiswa dan peserta acara.

Penulis dan Foto : Ririn Puji Lestari

Editor : Nabilla Dzikri Azhari